Semarang, Kejora-Lembaga Advokasi Rayon (LAR) Rayon
Dakwah Komisariat Walisongo Semarang adakan Sekolah Advokasi yang mengusung
tema,”Tebentuknya Pribadi Kader PMII yang Kritis, Responsif serta Peduli
terhadap Isu Sosial sebagai Wujud Implementasi Nilai dasar Pergerakan” dengan
tujuan membentuk kegiatan kader-kader PMII rayon dakwah yang kritis serta peka
terhadap fenomena sosial yang ada.
Kegiatan ini di mulai pukul. 10.00 WIB di Desa Karangsari yang di hadiri oleh 23
peserta. Agenda Sekolah Advokasi ini
mengangkat berbagai topik yang di dikemas dalam materi kegiatan dari Ruang
Lingkup Advokasi, Advokasi Anak, Advokasi Bantuan Hukum, dan Manajemen
Advokasi. Hal ini sebagai bentuk pergerakan untuk mewujudkan nilai dasar pergerakan PMII
dasar itu sendiri khususnya supaya mampu berkontribusi mengajar anak-anak dalam
kegiatan Marginal School di Desa karangsari, Ngaliyan, Semarang. Sabtu,(10/4/21)
Sahabat Ahsan selaku ketua panitia mengatakan bahwa sebelum
Sekolah Advokasi dilaksanakan para
peserta sudah dibekali pengantar advokasi pada saat kegiatan pra sekolah
advokasi agar para peserta mengenal apa itu advokasi.
“Kendala-kendala dalam Sekolah Advokasi yaitu
keterbatasannya peserta yang mengikuti acara tersebut. Peserta sekitar 23 orang padahal yang
mendaftar sekitar 30 orang. Hal ini karena pandemi yang belum juga usai
sehingga beberapa dari mereka tidak diizinkan oleh orangtuanya untuk hadir secara
langsung" imbuhnya setelah di wawancarai saat kegiatan berlangsung.
Bapak Luluk selaku tokoh masyarakat mengungkapkan bahwa
dengan adanya Sekolah Advokasi masyarakat bisa mendapatkan informasi mengenai
berbagai pengetahuan tentang kemasyarakatan dan penguatan berjuang bersama
serta tingkatan pendidikan anak.
Rep. M. Supriyadi
Red. Ratna
comment 0 Comments
more_vert