MASIGNASUKAv102
6510051498749449419

PKC PMII JAWA TENGAH Muham dan Hanafi, SDM PMII Harus Berkontribusi Positif ke Depan dan Berbakti pada Bangsa

PKC PMII JAWA TENGAH Muham dan Hanafi, SDM PMII Harus Berkontribusi Positif ke Depan dan Berbakti pada Bangsa
Add Comments
Sabtu, 27 Januari 2024



PMIIRADASEMARANG-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Dakwah Komisariat UIN Walisongo Semarang menggelar Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan Studium General dengan tema Internalisasi Ideologi dan Militansi Kader Mujahid dalam Eskalasi Keilmuan dan Pergerakan Berbasis Potensi Diri. Sabtu (27/1/2024).


Pada acara PKD yang berlangsung di Pondok Pesantren Rahmatalil Alamin Jl. Talang Bengkok No.37, RT.05/RW.03, Patemon, Kec. Gn. Pati, KotaSemarang. Dihadiri oleh ketua PKC PMII Jawa Tengah Muhammad Muham Tazir, Hanafi Tim Kaderisasi PKC PMII Jawa Tengah dan Alumni PMII Rayon Dakwah Komisariat UIN Walisongo Semarang.


Dalam wawancara eksklusif dengan Ketua PKC PMII Jawa Tengah Muhammad Muhamtashir dan Tim kaderisasi PKC PMII Jawa Tengah Mas Hanafi, berbagai isu penting terungkap untuk memajukan organisasi ini.

Muhammad Muham Tazir menggarisbawahi dalam wawancaranya

“Perlunya penyesuaian jadwal kegiatan, dengan fokus pada jadwal yang lebih segar dan menghindari kegiatan di atas jam 12 malam untuk meningkatkan efektivitas. Selain itu, dia menekankan pentingnya memahami aturan dasar PMII dan membangun kompetensi secara ekspert melalui jenjang PKD.” Pengungkapannya


Hanafi, sebagai tim kaderisasi, menyoroti tiga poin kunci yang harus diperhatikan oleh kader PMII.

“Pertama, manajemen waktu; kedua, disiplin; dan ketiga, memiliki orientasi yang jelas. Hal ini dianggapnya sebagai koreksi penting bagi pengembangan pribadi dan pembentukan karakter kader PMII.” ujaran

Dalam rangka memastikan pengembangan SDM, Muham menekankan pentingnya bahwa SDM yang direkrut dapat berkontribusi secara positif ke depan, menyebar di diaspora, dan berbakti pada bangsa dan negara.

Sementara itu, Hanafi menggarisbawahi bagaimana menuju tujuan PMII dengan berhimpun dan membina solidaritas. Belajar dan menggali minat bakat dianggap sebagai elemen kunci, dengan harapan kader PMII menjadi pribadi yang handal dan berkualitas.

Kedua narasumber sepakat bahwa solidaritas dan semangat belajar merupakan fondasi utama bagi kemajuan PMII. Dalam penutupnya, Mas Hanif menyatakan harapannya agar kader PMII dapat memanfaatkan potensi dan minat bakat mereka untuk memajukan organisasi sesuai dengan tujuan dan cita-cita pendiri PMII.


Wawancara ini memberikan wawasan mendalam tentang upaya dan visi PMII di Jawa Tengah, yang mencerminkan semangat yang kuat untuk menghadapi tantangan dan tumbuh sebagai organisasi yang berkontribusi positif pada masyarakat.