Bulan Rabi'ul Awal memiliki makna dan keutamaan yang istimewa dalam agama Islam. Bulan ini memiliki tempat yang istimewa dalam hati umat Islam karena merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, manusia yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Nabi Muhammad SAW lahir dari kandungan ibunya, Aminah binti Wahab, tanggal 12 bulan Rabi’ul Awal tahun Gajah atau bertepatan 571 M di kota Mekkah.
Pada bulan Rabi’ul Awal ini, umat Islam diberikan kesempatan untuk merenungkan ajaran-ajaran Nabi serta menguatkan rasa cinta dan penghormatan terhadap beliau. Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dikerjakan selama bulan Rabi’ul Awal:
1. Membaca Shalawat
Membaca shalawat termasuk salah satu amalan yang utama selama bulan Rabi’ul Awal. Menurut Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali dalam kitab Kanzun an-Najah wa al-Surur bahwa di bulan Rabi’ul Awal disunahkan memperbanyak shalawat pada Rasulullah. Ia berkata;
اعلم أنه يطلب فىذا الشهر كثرة الصيام, والصلاة على نبينا سيد الأنام, صلى الله تعالى وسلمعليه وزاده شرفا وكرما لديه
Artinya; “Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini (Rabi’ul Awal) untuk memperbanyak melakukan puasa sunah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat Nabi Muhammad Saw”
2. Berpuasa
Menurut kitab Kanz an-Najah wa s-Surur fi al-Ad’iyati allati Tasyrohu as-Shudur, memperbanyak berpuasa dan membaca shalawat di bulan Rabi’ul Awal adalah salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Melaksanakan puasa sunnah selama bulan Rabi’ul Awal merupakan amalan yang dianjurkan dan dipandang baik dalam Islam. Puasa ini memiliki keutamaan tersendiri, terutama jika dilakukan pada hari kelahiran Rasulullah.
Semasa hidup, Rasul juga sudah terbiasa berpuasa sunah setiap hari Senin, sebagai hari lahir beliau.
“Nabi SAW ditanya mengenai puasa hari Senin. Beliau menjawab; “Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus dan pada hari itu aku mendapatkan wahyu,” (HR Muslim).
3. Sedekah dan berbuat baik
Salah satu ajaran yang paling utama dalam Islam adalah kepedulian terhadap sesama. Selama bulan Rabi’ul Awal, kita dapat meningkatkan amalan kebaikan dengan memberikan sedekah kepada yang membutuhkan, mengunjungi orang sakit, atau membantu mereka yang sedang mengalami kesulitan. Ini adalah cara yang baik untuk mengikuti jejak kasih sayang dan belas kasih Nabi Muhammad SAW.
4. Memperingati Maulid Nabi
Imam As-Suyuthi dalam kitab Al-Wasail fi Syahris Syamail menerangkan keutamaan dan berkah memperingati Maulid Nabi. Malaikat akan mengelilingi rumah, masjid, atau tempat yang dijadikan peringatan acara Maulid Nabi. Selain itu, para malaikat yang diutus Allah SWT juga akan memintakan ampunan atas dosa orang-orang yang menghadiri Maulid Nabi.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW diperbolehkan dan tidak tergolong sebagai bid’ah yang sesat (bid’ah dhalalah), melainkan merupakan bid’ah yang baik (bid’ah hasanah).
Penulis : Sekar Ayu Kinanti
comment 0 Comments
more_vert