Bulan yang indah. Di setiap pagi Rabiulawal, tergambar bagaikan embun yang merekah lembut di atas dedaunan, seolah menyambut hari baru dengan penuh harapan. Bekal yang kita bawa di bulan suci ini bukan sekadar makanan untuk tubuh, melainkan juga sebagai bentuk rezeki rohani yang mengisi jiwa dan menuntun kita menuju kedamaian dan kebijaksanaan yang hakiki.
Rabiulawal, sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang mana disetiap detiknya memberikan makna tulus dan peluang tiada batas untuk mendekatkan diri pada-Nya, menata hati, dan mengukir kembali niat menjadi insan muslim yang lebih baik. Bekal di bulan ini adalah gema-gema doa yang selalu dipanjatkan dengan penuh kerendahan hati, amalan-amalan kecil yang terus dijaga, serta rasa syukur yang mengalir tanpa henti.
Dalam Tausiyahnya, Ustadzah Halimah Alaydrus, menyampaikan bahwa bekal kita untuk terus mencari muka dihadapan Baginda Kita Nabi Agung Muhammad SAW dapat dilakukan melalui 3 cara, diantaranya :
1. Dengan melantunkan melalui hati dan lisan sebuah Shalawat kepada Rasulullah di setiap hembusan nafas kita. Tidak ada batasan atau pengkhususan untuk menggunakan shalawat dengan jenis dan nama apapun, segalanya bisa digunakan disesuaikan dengan kebiasaan atau kesukaan setiap muslim. Diistiqomahkan dalam tiap harinya dengan jumlah uang sekiranya dan semampunya yang dirasa cukup dan pantas untuk bekal kita bertemu dengan sang penerang jiwa.
2. Memeriksa kembali sunnah-sunnah Nabi yang ada dan menjadi bagian dari diri. Lakukan apa saja dengan semampu kita sebagai umat muslim terkait sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah sebagai bentuk pengingat kita untuk terus mengidolakan, menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan dalam menjalani kehidupan.
3. Merayakan maulid, sebagai puncak dari bentuk pengungkapan rasa rindu dan cinta kasih kita sebagai umat muslim kepada Rasulullah Muhammad SAW. Sebagai keistiqomahan yang akan membawa kita laksana di rumah terbaik setiap detiknya.
Setiap lembar waktu di Rabiulawal marilah kita sebagai umat muslim sebuah kesempatan untuk terus menanam benih kebaikan yang kelak akan berbuah manis. Selalu kita gunakan dan jadikan hari-hari di Rabiulawal sebagai ladang bekal rohani dan jasmani terbaik bagi perjalanan di kehidupan ini, dengan memperbanyak ibadah, menebar salam dan senyum dengan penuh keikhlasan, serta meneladani segala hal yang menjadi akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.
Karena bekal indah di bulan ini bukan hanya sebagai bentuk kepemilikan diri kita, akan tetapi juga sebagai penolong untuk setiap jiwa yang berjumpa dalam setiap perjalanan hidup, menciptakan keberkahan dalam hidup dan hidayah yang tidak terputus.
Semoga bekal yang sudah disiapkan di bulan ini terus dapat di sempurnakan dalam setiap langkah kita dan menjadi bagian Istiqomah dalam diri kita. Karena wujud dalam mencintai Rasulullah Muhammad SAW adalah sebuah gambaran kasih sayang yang tiada batas akhirnya.
Penulis : Suliss Indah
comment 0 Comments
more_vert