MASIGNASUKAv102
6510051498749449419

Keutamaan Bulan Muharram

Keutamaan Bulan Muharram
Add Comments
Kamis, 18 Juli 2024

(Gambar : https:id//pinterest.com )

Saat ini kita sudah memasuki bulan Muharram, atau dengan kata lain yakni tahun baru Islam. Nama Muharram berasal dari kata “haram” yang berarti suci atau terlarang. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. At-Taubah: 36 yaitu:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada ayat di atas, bulan Muharram menjadi salah satu di antara asyhurul hurum atau bulan-bulan yang dimuliakan. Yang termasuk asyhurul hurum ada 4 bulan, di antara nya adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Selain diartikan sebagai bulan-bulan yang dimuliakan, dalam Tafsir Ibnu Katsir asyhurul hurum juga dimaknai dengan bulan yang diharamkan perang. Hal tersebut karena keistimewaan dan mulianya bulan ini sehingga tidak diperkenankan untuk berperang. Beliau mengutip penafsiran dari Ibnu Abbas r.a., yaitu “Amal shalih di bulan haram pahalanya lebih besar, dan kezaliman di bulan ini dosanya juga lebih besar dibanding di bulan-bulan lainnya, kendati kezaliman di setiap keadaan tetap besar dosanya.”

Sejak zaman jahiliyah, nama-nama bulan dalam hijriyah telah digunakan. Meskipun pada masa itu masyarakat Arab belum memiliki sistem penanggalan tahun. Bahkan pada masa Rasulullah SAW, umat islam belum menggunakan angka tahun tetapi sudah menerapkan penamaan tahun-tahun berdasarkan peristiwa yang terjadi. Contohnya, tahun kelahiran Rasulullah disebut dengan tahun gajah (amul fiil) karena terjadinya serangan gajah yang dimaksudkan untuk menghancurkan Ka’bah.

Kemudian, pada masa pemerintahan Umar bin Khattab r.a., kebutuhan untuk penanggalan sudah mulai terstruktur. Kesulitan dalam memahami informasi dalam surat-surat yang dikirimkan ke khalifah, Terutama terkait kurangnya penanggalan tahun, akhirnya menjadi masalah yang cukup serius. Dan atas saran dari Gubernur Basrah Abu Musa Al Asy’ari r.a., Umar akhirnya segera mengesahkan penggunaan Kalender Islam.

Setelah musyawarah dengan para sahabat terkemuka, diputuskan bahwa kalender Islam akan dimulai dari tahun Hijrahnya Rasulullah SAW. Sejak saat itu, kalender ini dikenal sebagai kalender Hijriah. Utsman bin Affan r.a. kemudian mengusulkan agar bulan Muhaarram ini menjadi bulan pertama dalam kalender hijriyah dengan alasan karena sejak lama orang Arab sudah menganggap bulan ini sebagai bulan pertama dalam penanggalan mereka. Selain itu, umat Islam menyelesaikan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah dan bulan Muharram merupakan bulan Dimana hijrah Rasulullah ke Madinah dimulai, setelah terjadinya baiat Aqabah II pada bulan Dzulhijjah.

Di dalam bulan Muharram terdapat hari yang dianjurkan untuk berpuasa yaitu puasa Tasu’a dan Asyura’. Hari Asyura’ merupakan salah satu hari yang begitu penting bagi umat Islam dan bagi umat agama samawi lainnya. Kata Asyura’ berasal dari kata 'asyrah yakni yang berarti tanggal sepuluh. Asyura' menjadi hari yang bersejarah, sebagaimana Rasulullah saw. menggambarkan pentingnya hari tersebut berdasarkan hadits:

"Dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi SAW ketika tiba di Madinah, beliau mendapati mereka (orang Yahudi) melaksanakan puasa Asyura (10 Muharram) dan mereka berkata: 'Ini adalah hari raya, yaitu hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fira’un. Lalu Nabi Musa AS mempuasainya sebagai wujud syukur kepada Allah SWT, (mendengar pernyataan orang Yahudi tersebut) maka Beliau Nabi Muhammad SAW bersabda: 'Akulah yang lebih utama (dekat) terhadap Musa dibanding mereka'. Maka Beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umat beliau untuk mempuasainya." (HR Bukhari).

Selain itu, bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan yang dimana umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal saleh, bersedekah, dan melakukan kebaikan kepada sesama. Hal ini dapat mencerminkan semangat solidaritas sosial dan kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Dengan masuknya kita di bulan Muharram ini semoga kita senantiasa bisa meneladani arti perjuangan. Perjuangan Nabi-nabi terdahulu dalam membimbing umatnya. Jika kita saat ini belum bisa berjuang untuk umat, paling tidak kita bisa berjuang untuk membimbing keluarga kita, jika kita merasa belum bisa menjadi pembimbing keluarga kita, paling tidak dimulai dengan berjuang membimbing diri kita sendiri dalam arti membimbing hati kita untuk berusaha menjadi manusia yang mulia, manusia yang berbudi luhur sebagaimana dicita-citakan oleh Nabi Muhammad SAW karena kasih sayang beliau kepada umatnyalah beliau menyimpan syafaatnya.

Referensi:

Perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan – Menyambut Tahun Baru Hijriah: Apa saja keutamaan Bulan Muharram

2.     DetikHikmah – Khazanah (7 Khutbah Jumat Bulan Muharram)

 

Penulis: Angel Livansyah

Editor : Asy Syifa Nabila